Jumat, 26 Juni 2009

Kunjungan Duta Besar Vatikan
Nopember 1, 2008 oleh stipas tahasak danum pambelum
BERKAT SEORANG UTUSAN

photo kunjungan dubes vatikan di stipas
Hari senin tanggal 27 Oktober 2008 merupakan hari yang penuh berkah. Rahmat Allah yang begitu besar turun atas setiap staf Dosen dan mahasiswa-mahasiswi STIPAS. Dalam kunjungan pastoralnya ke Keuskupan Palangka Raya, Mgr. Leopoldo Girelli sebagai Duta Besar Vatikan untuk Indonesia dan Timor Leste menyempatkan diri mengunjungi beberapa tempat termasuk STIPAS (Sekolah Tinggi Pastoral) “Tahasak Danum Pambelum” Keuskupan Palangka Raya.
Kedatangan tamu Agung tersebut disambut dengan meriah oleh calon-calon pewarta Sabda Allah (Mahasiswa-mahasiswi STIPAS) sambil menampilkan kreaktifitas mahasiswa-mahasiswi berupa tarian daerah Kalimantan Tengah. Kendati terik matahari membakar organ tubuh; mengelupaskan kulit mahasisiwa-mahasiswi, keringat yang begitu deras mengguyuri badan, namun semangat dalam hati yang begitu bergelora dan berkat penyelenggaraan Ilahi yang begitu Agung, sehingga proses penyambutan utusan Sri Paus tersebut berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Yang Mulia Mgr. Leopoldo Girelli secara eksplisit menjelaskan peranan katekis dan semangat pengabdian seorang pewarta Sabda Allah kepada Gereja. Kepercayaan yang diberikan Kristus melalui seorang pewarta merupakan tugas yang paling mulia. Maka, seorang calon pewarta Sabda Allah harus membekali dirinya secara empiris dan tentunya berfondasi pada Yesus Kristus agar ia tetap kuat, teguh, kokoh serta setia pada panggilan hidupnya sebagai seorang katekis. Fenomena dunia menampilkan sisi keterpurukkan dalam hidup bermasyarakat, misalnya: kurangnya tenggang rasa, minimnya unsur persaudaraan, dan hal-hal negatif lainnya. Dalam hal ini, pola hidup seorang katekis harus memberikan garam dan terang kasih Kristus melalui realitas hidup sehari-hari. Menampilkan identitas Kristus kepada sesama dalam perbuatan kita yang menghasilkan buah-buah kasih, memberikan rasa persaudaraan melalui sikap, dan memberikan teladan yang baik melalui perbuatan kita. Dan terkadang seorang pewarta Sabda Allah dihadapkan pada pilihan “Hidup meniggalkan Kristus atau mati mempertahankan Kristus?”. Pesan-pesan tersebut menggetarkan hati untuk melangkah maju dan berani mewartakan Kristus.
Kunjungan singkat tersebut membawa sebuah dampak yang luar biasa bagi mahasiswa-mahasiswi STIPAS. Kekuatan bahasa menyemangati darah muda yang disiapkan untuk bekerja di ladang Tuhan menyentuh setiap mahasiswa-mahasiswi STIPAS yang semakin memoleskan kepribadian untuk merubah cara hidup baru dengan pembentukan diri: rajin misa, ibadat, doa pribadi, dan belajar. Karya Allah melalui Yang Mulia Mgr. Leopoldo Girelli memberikan angin segar, hidup baru dan spirit kepada calon pewarta Sabda Allah yang siap menerima risiko sekalipun kehilangan nyawa demi mempertahankan iman akan Kristus dalam tugas pewartaannya. Melalui Lembaga STIPAS tempat menuntut ilmu pengetahuan, kami yakin bahwa kami dipilih Allah untuk kelak bekerja dikebun anggurnya dan menggembalakan domaba-dombanya. Maju terus STIPAS-ku… (Yohanes Metodius)


Ditulis dalam KEGIATAN STIPAS No Comments Yet
Komentar RSS Tinggalkan Balasan
Nama (wajib)
Surat (tidak akan dipublikasikan) (wajib)
Situs web


Notify me of follow-up comments via email.

2 komentar:

  1. Nice blog.

    Visit ittelkom-sby.ac.id

    BalasHapus
  2. Thank you for your information, nice content!
    Please visit mine here:
    here

    BalasHapus